Masa kecil kalian sangat bahagia bila mengalami dimana minggu siang menonton film Wiro Sableng ! karena jaman sekarang sudah didominasi mahoalay bergoyang goyang dengan mainstreamnya
Sedikit info tentang Wiro Sableng : Wiro Sableng atau Pendekar 212, adalah nama tokoh fiksi dalam seri buku yang ditulis oleh Bastian Tito. Wiro terlahir dengan nama Wira Saksana yang sejak bayi telah digembleng oleh gurunya yang tekenal di dunia persilatan dengan nama Sinto Gendeng. Wiro adalah seorang pendekar dengan senjata Kapak Maut Naga Geni 212 dan memiliki rajah "212" di dadanya. Wiro memiliki banyak kesaktian yang diperoleh selama petualangannya di dunia persilatan, dari berbagai guru !
Jika dicermati, terasa sekali perubahan karakter, sifat dan sikap Wiro seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia. Sejak Wiro masih muda dan masih sableng-sablengnya hingga dewasa, sedikit demi sedikit pribadinya berubah menjadi lebih bijaksana dan berpikirnya pun lebih dewasa serta mengurangi kesablengannya yang kadang menyakiti perasaan orang lain.
Walaupun sedikit ceriwis dan banyak disukai bahkan disayangi gadis-gadis cantik, tapi Wiro bukanlah tipe laki-laki brengsek pengobral cinta. Apalagi mulai dari episode Wasiat Iblis dan seterusnya, Wiro mengalami proses pendewasaan dalam dirinya, mulai dari cara berpikir maupun sikap dan tingkah lakunya.
Sampai sejauh ini Wiro pernah mengungkapkan perasaan cintanya secara langsung hanya kepada dua orang gadis saja, yaitu Bunga dan Bidadari Angin Timur. Setelah mengungkapkan kata-kata sayang dan cinta kepada Bunga, hanya kepada Bidadari Angin Timur lah Wiro kembali mengungkapkan perasaan hatinya. Itu pun karena ada alasan kuat kenapa Wiro pada akhirnya tak bisa bersatu dengan Bunga. Saat Wiro mengungkapkan perasaan hatinya kepada Bidadari Angin Timur pun terpaut perbedaan waktu cukup jauh dengan saat dimana Wiro menyatakan cintanya kepada Bunga.
Wiro pernah menyukai atau mencintai gadis lain selain ketiga gadis di atas, tapi semua hanya Wiro pendam dalam hati dan tak sekalipun langsung Wiro ungkapkan dengan kata-kata. Apalagi bila akhirnya Wiro mengetahui bahwa gadis yang dicintainya lebih memilih pria lain, pendekar kita memilih lebih baik mundur dan merelakan si gadis pergi demi kebahagiaan gadis yang dikasihinya.
Sumber : WIkipedia